Expose Hasil Litbang Tata Kelola Hutan Mendukung Pembangunan Hijau di Sumatera Selatan
Palembang, 03 Agustus 2016, dari hasil Kegiatan Menghadiri Expose Hasil Litbang Tata Kelola Hutan Mendukung Pembangunan Hijau di Provinsi Sumatra Selatan, didapat kesimpulan sebagai berikut :
- Implementasi dan kemajuan program pembangunan hijau Sumatera Selatan (BAPPEDA Prov. Sumsel) :
- Telah dimulainya kemitraan pengelolaan lansekap sembilang dangku (kelola sendang) project
- Sedang disusunnya rencana pembangunan hijau (green growth plan of south sumatra province)
- Sedang disusun dokumen ibsap (indonesia biodiversity strategy and action plan) untuk provinsi sumatera selatan.
- Menginternalisasi (mainstreaming) konsep pembangunan pertumbuhan hijau ke dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD, RTRW, RENSTRA SKPD, RAD GRK, RP-DAST)
- Memastikan tindakan pengendalian (pencegahan dan penanggulangan) kebakaran hutan dan lahan pada area berisiko tinggi (rawan/sangat rawan) dengan program terpadu (seperti desa peduli api) dan telah disahkannya perda tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan di provinsi sumatera selatan
- Mendukung komitmen rehabilitasi (hutan dan lahan) dan restorasi (lahan gambut) dengan membentuk lembaga tim restorasi gambut provinsi sumatera selatan
- Melakukan review kepatuhan perusahaan konsesi pada kawasan hutan maupun hak guna usaha
- Mendukung kegiatan rehabilitasi dan restorasi yang selaras dengan mata pencaharian lokal (local livelihood)
- Bioclime : Faktor penting lain yang menentukan keberhasilan desa pertumbuhan hijau berkemakmuran adalah :
- fasilitasi atau pendampingan yang bisa menciptakan fasilitator-fasilitator organik yang kuat.
- basis pengembangan desa tetap perlu bertumpu pada sumberdaya lokal dan karakteristik masyarakat, termasuk budayanya
- pengembangan desa pertumbuhan hijau berkemakmuran harus bersifat multi-disiplin dan lintas sektor dan kelembagaan
- pendekatan deliberasi melalui dialog interaktif dengan komunitas-komunitas warga, perangkat desa serta dukungan politik suprastruktur.
- selain hal tersebut di atas, kepemimpinan, dan tata kelola pemerintahan desa yang demokratis, partisipatif dan akuntabel dan politik penganggaran di tingkat desa melalui pro-poor dan pro-environmental budgeting
- pemerintah desa mekarjaya yang bersedia mengalokasikan sebagian dana desa bagi pengembangan desa pertumbuhan hijau adalah catatan awal penting yang harus terus dirawat
- akurasi pengukuran emisi sektor hutan dan lahan ditentukan oleh metode yang digunakan dalam menentukan perubahan luas tutupan lahan (activity data) dan besarnya faktor emisi
- faktor emisi yang akurat diperoleh dari pup dengan jumlah yang memadai dan metode sampling yang tepat sesuai dengan kondisi di lapangan.
- UNSRI : Kondisi skala optimal di sumsel belum diketahui
- jika kondisi optimal belum dicapai, maka implementasi program pertumbuhan ekonomi hijau dinilai baik karena dapat memperlambat pencapaian kondisi skala optimal.
- bila berada pada posisi skala optimal maka program pertumbuhan hijau dapat mempertahankan agar penambahan nilai manfaat dan biaya tetap seimbang namun apabila kondisi optimal telah dilampaui maka pertumbuhan ekonomi hijau hanya dapat meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh biaya-biaya lingkungan yang dikorbankan
- Balai Penelitian Kehutanan : Hutan dan lahan rawa gambut yang telah terdegradasi akibat eksploitasi hutan, kebakaran, konversi dan drainase dari tingkat degradasi ringan sampai berat masih dapat direhabilitasi dan direvegetasi melalui pemahaman: 5 asas restorasi (Asas 1. memahami hubungan antar komponen ekosistem gambut, Asas 2. memahami penyebab utama dan dampak degradasi ekosistem gambut, Asas 3. memilih prioritas restorasi sesuai dengan faktor penyebab utama degradasi ekosistem gambut, Asas 4. memahami karakteristik lahan gambut terdegradasi (3 karakter lahan kunci: kedalaman gambut, genangan air, muka air tanah), Asas 5. mencegah kerusakan kembali (redegradasi) pasca restorasi dan penerapan) dan 4 siasat teknis revegetasi(Siasat 1. identifikasi karakteristik lahan gambut terdegradasi, Siasat 2. revegetasi lahan gambut yang tergenang hanya pada musim hujan, Siasat 3. revegetasi lahan gambut tergenang sepanjang tahun, kecuali pada musim kemarau panjang, Siasat 4. revegetasi lahan gambut yang tidak tergenang sepanjang tahun akibat konversi dan drainase).
- Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan/BP2LHK Palembang : Penelitian pengkajian pada areal yang sdh ada di petani banyuasin, pola kayu seru (schima wallicii var.bancana). kondisi ini cukup menarik utk dikaji jumlah pohon seru sebagai tanaman sela sangat beragam, dibuat kelas, ie. populasi seru > 100 phn/ha, b. populasi 80 – 100 phn/ha, c. 50 – 80 phn/ha dan d populasi < 50 phn/ha, hasil pengamatan menunjukkan semakin banyak pohon seru pertumbuhan pohon serunya lambat serta pertumbuhan dan hasil tanaman karetnya semakin rendah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti :
- penelitian populasi pohon seru yamg optimal dan tidak berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hasil karetnya
- penelitian berbagai jarak tanam karet yang optimal untuk pola agroforestry
- penelitian kompetisi air antara tanaman kehutanan dan karet, dengan tujuan untuk konservasi lahan
- Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan/BP2LHK Palembang : Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) menjadi pilihan menjaga kondisi lahan (okupasi dan kebakaran) dan meningkatkan nilai pemanfaatannya (konservasi, vegetasi dan jasling), pengusahaan HHBK disesuaikan kondisi lahan, kesesuaian tempat tumbuh, tenaga kerja, modal serta pemasaran, pengusahaan HHBK pendapatan lebih baik dengan pola-pola tumpang sari dengan pengolahan terpadu, HHBK dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara mandiri sebagai pencaharian alternatif atau melalui kemitraan
(SM-2016)