Koordinasi Kegiatan Penanaman di Lokasi Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir
Ogan Ilir,12 Januari 2017
Monitoring internalĀ di Lokasi Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir dihadiri oleh perwakilan dari ; Balitbangnovda Prov. Sumsel (Kepala Badan Balitbangda Prov. Sumsel (Ir. Hj. Lukitariati, M.Si), Ka. UPT Kebun Raya Sriwijaya Prov. Sumsel (H. Ali Musir, SH. S.IP. MH), Ka. Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan (Dr. Drs. Alamsyah, MPd.), beserta peneliti dan jajarannya), BPK Prov. Sumsel (Ir. Bastoni MSi), Perwakilan dari ConocoPhillips, PT. Trubus Mitra Swadaya, PT. LSA sebagai vendor PT. Pertamina Jambi Merang, Karyawan Kebun Raya, pertemuan ini membahas tentang progress dan kendala yang dihadapi oleh para vendor penanaman di Kebun Raya Sriwijaya.
Kepala Badan Balitbangda Prov. Sumsel (Ir. Hj. Lukitariati, M.Si) menyampaikan bahwa : Harus diadakan evaluasi realisasi kegiatan lapangan di Kebun Raya Sriwijaya, kemudian BBWS wilayah VIII harus meninjau kembali lokasi yang lebih rentan tergenang, sehingga penetapan lokasi pembuatan gorong-gorong akan lebih tepat sasaran, dan harus ada Solusi antara yang akan dilakukan oleh Balitbangda Prov. Sumsel adalah dengan mengkomunikasikan lagi dengan para perusahaan SKK Migas dan menindaklanjuti dengan pembuatan Surat Keterangan/Berita Acara tentang mundurnya waktu tanam oleh para vendor penanaman di lokasi Kebun Raya Sriwijaya.
Sementara dari Balai Penelitian Kehutanan Prov. Sumsel (Ir. Bastoni MSi) menyampaikan :
- Kegiatan penanaman saat ini dapat dilakukan dengan menurunkan genangan minimal 2 cm, pada lokasi dengan genangan yang lebih dari 2 cm tanaman yang cocok adalah perepat dan pulai rawa, misalkan pada lokasi Tanam PT Trubus Mitra Swadaya, di blok 2 yang merupakan lokasi bekas terbakar di tahun 2015, saat musim hujan ini tergenang sampai ketinggian Ā± 50 cm.
- Trubus Mitra Swadaya selaku vendor PT. ConocoPhillips, dapat mengalihkan penanaman pada lokasi lain (kelebihan luasan lahan) untuk memenuhi kewajiban luasan wilayah tanam.
- Untuk pembuatan gorong-gorong, bukan hanya tanggung jawab satu mitra, dan harus dikoordinasikan oleh UPT Kebun Raya Sriwijaya sebagai pemangku wilayah.
- Saat ini diperlukan solusi antara sementara menunggu program BBWS wilayah viii menyelesaikan program pembuatan gorong-gorong, yang dikoordinir oleh Balitbangda Prov. Sumsel.
- Tata air bukan hanya persiapan pengeringan di musim hujan tetapi juga persiapan menghadapi kekeringan di musim kemarau.
Dalam kesempatan ini Bapak Ismail Idrus, ST (UPT. Kebun Raya Sriwijaya) menginformasikan bahwa Kanal-kanal yang ada di Kebun Raya Sriwijaya akan menjadi satu (bertemu/menyambung), saat ini BBWS wilayah VIII telah membuat pintu air yang dapat mengurangi genangan, selain itu Kegiatan PT. BBWS dalam pembuatan gorong-gorng tidak, harus diikuti dengan kegiatan menormalisasi sungai.
Dari pihak vendor, Bapak Irfan (PT. Trubus Mitra Swadaya) menyampaikan tentang Luasan tanam PT. Trubus Mitra Swadaya sebesar 35,41 ha, ternyata setelah diukur dilapangan hanya 31 ha (selisih dengan luasan peta), dan dengan kondisi saat ini sebesar 6,7 ha belum bisa ditanami karena tergenang lebih dari 2 cm. Sedangkan untuk memenuhi luasan 35,41 ha, penanaman dialihkan pada lahan yang masih kosong, untuk itu diharapkan dapat dibuat revisi peta Kebun Raya Sriwijaya.
Reni (PT. Medco) Memastikan luasan tanam yang tidak berkurang,karena hal ini akan berpengaruh pada proses perizinan operasi perusahaan, selain itu beliau juga Pada pemaparan rantek telah dibuat jadwal kegiatan, sehingga penanaman akan mulai dilakukan pada kuatal ke II (bulan Juni 2017).
Yus (PT. Luthfi Seftian Afif) menyampaikan Pada peta Kebun Raya Sriwijaya, lokasi pintu air, dan jalanyang ada di wilayah tanam PT. LSA tidak muncul, sehingga dikhawatirkan akan mengurangi luasan tanam PT. LSA. (sm)